Tempat Paling Mustajab Yang Harus Kalian ketahui Ketika Melakukan Ibadah Haji atau Umroh

Info Umroh, Umroh Surabaya, Umroh Murah, Umroh Murah Surabaya, Travel Umroh Surabaya
Info Umroh, Umroh Surabaya, Umroh Murah, Umroh Murah Surabaya, Travel Umroh Surabaya

Assalamualaikum wr wb

Mabrur Mandiri Travel Umroh Surabaya – Kesempatan yang telah di berikan oleh kita untuk beribadah atau menjadi tamu Allah swt adalah sungguh luar biasa. Kesempatan yang datangnya tidak terduga – duga dan tidak banyak orang untuk bisa pergi ke tanah suci atau menjadi tamu Allah swt.

Namun jika sudah ada kesempatan ini bukanlah hal yang tidak boleh di sia – siakan karena niscaya pahalanya yang Barokallah. Dari sini kita bisa menyempurnakan amalan ibadah kita dan terlebihnya bisa menunaikan ibadah haji dan umroh. Apalagi dengan tempat – tempat suci yang wajib kalian ketahui bersama dan insyallah ketika berdoa akan lekas di Mudahkan dan di kabulkan oleh Allah swt.

Maka dari itu Umroh Murah Surabaya 2018 kali ini akan memberikan gambaran tentang apa saja si tempat – tempat yang suci itu dan kenapa di namakan tanah haram. Berikut penjelasannya sahabat muslim :

Dalam Al-Quran Allah Swt. berfirman :

ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

“Berdoalah kepadaKu, Aku akan kabulkan doa kalian. Sungguh orang-orang yang menyombongkan diri karena enggan beribadah kepada-Ku, akan dimasukkan ke dalam neraka Jahannam dalam keadaan hina dina” (QS. Ghafir: 60)

Kita perlu meyakini Allah akan mengabulkan doa yang kita panjatkan. Dengan adanya kesempatan untuk menjalankan Ibadah umroh tentu tidak disia-siakan bagi para jamaah untuk berdoa sebanyak-banyaknya di tanah suci. Berdoa di tempat-tempat tertentu di tanah suci diyakini akan dikabulkan oleh Allah swt. Lalu dimana sajakah tempat-tempat mustajab (terkabul) baik di kota mekkah maupun madinah?

Mekkah dan Madinah adalah dua kota di Arab Saudi yang mendapat sebutan Al Haramain. Tak ada tempat yang keistimewaannya melebihi tanah haram. Menurut para ulama mengapa disebut tanah haram karena di wilayah tersebut berlaku berbagai ketentuan yang mengharamkan/melarang kita untuk melakukan berbagai macam hal yang tidak baik seperti berburu (membunuh binatang), mematahkan tumbuh-tumbuhan dan sebagainya termasuk juga haram dimasuki oleh orang kafir.

Larangan bagi orang kafir mendekati masjidil haram terdapat dalam Firman Allah Swt :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْمُشْرِكُونَ نَجَسٌ فَلا يَقْرَبُوا الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ بَعْدَ عَامِهِمْ هَذَا وَإِنْ خِفْتُمْ عَيْلَةً فَسَوْفَ يُغْنِيكُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ إِنْ شَاءَ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ حَكِيمٌ

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidilharam sesudah tahun ini. Dan jika kamu khawatir menjadi miskin, maka Allah nanti akan memberikan kekayaan kepadamu dari karunia-Nya, jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana” (Q.S At Taubah : 28).

Multazam merupakan bagian dinding yang terletak antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah yang memiliki panjang sekitar 2 meter.

Dari Ibnu Abbas r.a bahwa Rasulullah saw bersabda:

“Multazam adalah tempat dikabulkannya doa. Tidak ada satu pun doa seorang hamba di Multazam kecuali akan dikabulkan.” (HR. Ahmad dalam Musnad Imam Ahmad Jilid V, hal. 347). Rukun Yamani dan Hajar Aswad (Mekkah)

Rukun adalah sandi atau tiang, yakni 4 sudut Ka’bah yang diberi nama Rukun Aswad, Rukun Iraqi, Rukun Syami, dan Rukun Yamani. Rukun Aswad dikenal dengan Hajar Aswad merupakan posisi “batu hitam” yang menurut sebagian riwayat adalah batu dari yang menggantung setinggi 1,5 meter dari atas tanah. Saat Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail mendapat perintah dari Allah untuk meninggikan pondasi Ka’bah, Hajar Aswad dijadikan salah satu pondasi.

وَإِذْ يَرْفَعُ إِبْرَاهِيمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَإِسْمَاعِيلُ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

“Dan (ingatlah), ketika ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): “Ya Tuhan kami, terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah yang maha mendengar lagi maha mengetahui.” (QS Al Baqarah: 127).

Hajar Aswad adalah posisi permulaan bagi jemaah haji untuk melakukan tawaf. Karena keistimewaannya, berdoa di hajar aswad sangat mustajab. Disunnahkan juga untuk mencium batu hitam tersebut.

Di Hijir Ismail / talang emas (Mekkah)

Hijir Ismail dipagari oleh tembok rendah yang disebut juga dengan al-Hatim berbentuk setengah lingkaran dan terletak di sebelah utara Ka’bah. Hijir Ismail dibangun Nabi Ibrahim sebagai tempat berteduh sewaktu membangun Ka’bah.

Rasulullah saw bersabda, “Dari Aisyah ra berkata: Aku ingin sekali masuk kedalam ka’bah untuk shalat di dalamnya.” Maka Rasulullah SAW menarik tanganku masuk ke Hijir Ismail seraya berkata “Apabila engkau mau masuk ke dalam ka’bah, maka sesungguhnya hijir ini sebagian dari Ka’bah. Karena kaummu ketika membina Ka’bah kembali menguranginya hingga Hijir itu berada di luar Ka’bah.” (hadist riwayat Ahmad, Abu Daud, Nasai, dan Tirmizi).

Oleh karena sebagian Hijir Ismail termasuk bagian ka’bah, maka pelaksanaan tawaf di lakukan di luar Hijir Ismail, termasuk juga shalat fardhu.

Kemudian terdapat Mizhab yang merupakan talang air yang terletak pada sisi bagian utara menghadap Hijir Ismail. Awalnya Ka’bah tak memiliki atap sehingga tidak memerlukan talang (saluran) air. Saat suku Quraisy merenovasi dan melengkapi dengan atap, maka di perlukan talang untuk membuang air hujan. Pada masa khalifah Walid bin Abdul Malik (Bani Umayyah) talang Ka’bah telah di selaputi emas. Semasa pemerintahan Sultan Abdul Majid (1267 H) bin Mahmud Khan (istanbul) talang tersebut di ganti dengan emas seluruhnya, dengan berat sekitar 40 kg.

Di Shafa dan Marwah (Mekkah) Kisah Siti Hajar yang mencari air untuk anaknya, ismail as, menjadi dasar bagi prosesi sa’i dalam Ibadah Haji dan Umrah. Bukit Shafa dan Marwah sudah termasuk bangunan Masjidil Haram. Namun hukum kesuciannya tetap berlaku “terpisah” , bahwa lokasi tersebut adalah lokasi di luar masjid. Sehingga muslimah yang sedang haid boleh melakukan sa’i.

Diriwayatkan dari Jabir dari Abdullah bahwa Rasulullah saw pergi menuju Shafa hingga melihat Ka’bah, lalu mengucapkan kalimat tauhid, tahmid, dan takbir sebanyak tiga kali, kemudian berdoa sesuai dengan apa yang beliau kehendaki. (HR. An Nasa’i dalam Kitab Manasik al Hajj, Jilid V, hal. 241)

Di belakang Maqam Ibrahim (Mekkah) Yaitu batu yang tercetak pijakan kaki Nabi Ibrahim saat beliau akan membangun Ka’bah. Diriwayatkan, batu tersebut dapat naik dan turun sendiri sesuai kemauan Nabi Ibrahim saat melakukan pemasangan batu untuk dinding ka’bah. Ibnu Abbas menyebutkan: “tidak ada sesuatupun di dunia ini yang berasal dari surga, kecuali Hajar Aswad dan maqam Ibrahim.” Kini batu tersebut disimpan dalam bangunan kristal berkrangka besi dan tertutup kaca tebal. Di sekitar maqam ibrahim ini orang melakukan shalat sunnah apabila telah selesai tawaf.

Keistimewaan maqam ini di sebutkan Allah dalam QS Al Baqarah: 125

وَإِذْ جَعَلْنَا الْبَيْتَ مَثَابَةً لِلنَّاسِ وَأَمْنًا وَاتَّخِذُوا مِنْ مَقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى وَعَهِدْنَا إِلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ أَنْ طَهِّرَا بَيْتِيَ لِلطَّائِفِينَ وَالْعَاكِفِينَ وَالرُّكَّعِ السُّجُودِ

“Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah), tempat berkumpul bagi manusia, dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: ‘Bersihkanlah rumah-ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i’tikaf, yang ruku’, dan yang sujud’.”

Kemudian dalam kitab Qadhaya al Mar’ah fi al Hajj wa al Umrah, Dr. ‘Ablah Muhammad al Kahlawi menuliskan bahwa “di antara keutamaan Maqam Ibrahim ialah dikabulkannya setiap doa yang dipanjatkan disana”.

Sumur Zam-zam (Mekkah)

Rasulullah saw meminum air dari sumur zam-zam dan beliau bersabda:

“Air Zam-zam penuh berkah dan makanan yang mengenyanginya dan obat bagi penyakit. Jibril mencuci hatiku pada malam isra’ adalah dengan air sumur itu.”(HR Bukhari Muslim)

Di Raudah (Madinah). Di Masjid Nabawi terdapat Raudah yaitu tempat antara mimbar dan kediaman Rasulullah Muhammad SAW semasa beliau hidup yang menjadi salah satu tempat istimewa bagi masyarakat muslim. Doa yang dipanjatkan di Raudhah akan dikabulkan Allah Swt.

 

Rasulullah saw bersabda, “Tempat antara rumahku dan mimbarku adalah taman dari taman-taman surga.” (HR. Muslim).

Untuk mencapai Raudah yang menjadi dambaan umat Islam harus berebutan sebelum masuk ke tempat itu untuk shalat, berzikir, berdoa dan membaca al Qur’an. Guna menjaga ketertiban dan kekhusukan dalam beribadah, maka waktu berkunjung ke Raudah antara laki-laki dan perempuan dipisah.

 

Semoga doa-doa kita dikabulkan oleh Allah swt. Demikian informasi mengenai Tempat – Tempat Mustajab Saat Umroh (Mekkah dan Madinah)semoga dapat memperkaya pengetahuan kita ketika melakukan perjalanan ibadah umroh ke tanah suci. Merupakan sebuah kebahagiaan bagi para jamaah jika bisa berdoa secara langsung di tempat-tempat mustajab dengan diringi niat yang tulus dan ikhlas karena Allah swt.

 

Oleh karena itu, percayakan perjalanan ibadah umroh anda dengan Rabbani Tour. Dengan berbagai macam Paket Biaya umroh yang sudah terpercaya, para jamaah akan dilayani sebaik mungkin. Insya Allah.

 

(Baca Juga : PAKET HEMAT UMROH MURAH SURABAYA 2018 )

Demikianlah Tempat Paling Mustajab Yang Harus Kalian ketahui Ketika Melakukan Ibadah Haji atau Umroh oiya, mengingatkan Masih ada PROMO Paket UMROH MURAH untuk keberangkatan Umroh Bisnis Murah 2017
Dan apabila Bapak atau Ibu berkenan untuk bersilaturahmi bisa mengunjungi
Head Office :
Wisma Pagesangan Raya No. 89 Surabaya

(Selatan Masjid Agung Surabaya)

 

Open chat
1
Klik Tombolnya Lagi